Sedekah Selamatkan  Pengusaha Heppy Trenggono dari Hutang Menumpuk dan Kembali Bangkit

JAKARTA (SURYA24.COM)-Ketika sedekah dan doa menyelamatkannya dari jeratan utang, itlah yang dialami oleh Heppy Trenggono. Tidak banyak yang mengenal sosok Heppy Trenggono. Ia dikenal sebagai salah satu pengusaha kelapa sawit melalui perusahaan PT United Balimuda.

Sebelum menjadi seorang pengusaha, Ia sudah pernah bekerja sebagai System Analist di United Tractor dan kemudian bekerja di Indomobil sebagai Asisten Manager.

Happy Trenggono juga pernah bekerja sebagai direktur teknik di stasiun televisi LaTivi. Namun, ketika itu ia tiba-tiba berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha.

Sektor kelapa sawit adalah bisnis yang ia pilih. Beberapa tahun setelah mendirikan perusahaan, bisnisnya berkembang pesat. Untuk memperluas bisnisnya, ia berani mengambil pinjaman di Bank Niaga sebesar 64 milyar untuk membeli berbagai peralatan untuk menunjang bisnisnya.

Namun Roda nasib Terus Berputar, Karena terlalu agresif dalam mengembangkan perusahaannya membuat ia tidak mampu mengontrol pinjamannya. Utang yang bertumpuk dari Bank membuat ia tidak mampu melunasinya.

Dikutip dari biografiku.com, saat-saat yang paling berat bagi Heppy trenggono. Hutang yang besar tak mampu ditutupi walaupun aset perusahaan dijual. Simpanannya pun menipis walaupun begitu ia tetap mencoba melunasi utangnya.

Selain itu, ia memilih untuk menyumbangkan sebagian simpanan yang ia miliki kepada fakir dengan harapan mendapatkan manfaat dan pengalaman hidup yang berharga.

Keputusannya itu membuat beberapa karyawannya kurang setuju dan sebagian memutuskan untuk mundur dari perusahaannya. Walaupun begitu ia tetap pada keputusannya.

Sembari rajin bersedekah, ia kemudian mencoba memperbaiki kondisi perusahaannya. Perusahaannya yang sebelumnya bergerak dibidang kontraktor kelapa sawit ia ubah menjadi broker bagi perusahaan yang ingin berbisnis kelapa sawit.

Ia juga terus bersedekah dan berdoa. Perlahan-lahan bisnisnya mulai berkembang. Dalam jangka waktu tiga tahun ia mampu melunasi hutangnya di Bank dan juga bisa memiliki beberapa kebun kelapa sawit.

Ia kemudian mengembangkan usahanya ke sektor makanan dan juga alat berat. Hingga saat ini, ia memiliki ribuan karyawan dan 12 anak perusahaan. Valuasi perusahaan Heppy Trenggono pun ditaksir mencapai 7 triliun rupiah tanpa hutang.

Setiap hari ia terus memberi makan para kaum dhuafa di rumahnya sesuai dengan prinsipnya ‘inspiring and giving the world’.

Pegang Falsafah

Pengusaha yang sukses karena sering bersedekah. ‘Tidak Akan Miskin Seseorang Hanya Karena Bersedekah‘ mungkin itulah falsafah yang dipegang oleh Heppy Trenggono. Tokoh satu ini dikenal sebagai pengusaha dibidang kelapa sawit yang berasal dari Jawa Tengah. Perusahaannya bernama United Balimuda Group.

Kebun kelapa sawitnya berada di Wilayah Sumatera dan juga kalimantan dimana total luas pekebunannya mencapai 80.000 Ha. Selain kelapa sawit, ia juga berbisnis alat-alat berat serta industri makanan. Bagaimana kisahnya hingga ia sukses, berikut biografi Heppy Trenggono.

Heppy Trenggono lahir pada tanggal 20 April 1967 di desa Bawang yang terletak dikabupaten Batang, Jawa Tengah. Ayahnya adalah seorang PNS dibidang pendidikan dan ibunya seorang pedagang.

Saat usianya berumur 7 tahun, Ibu Heppy Trenggono meninggal dunia. Ketika masih hidup, ibunya sering berjualan di pasar dan juga ditoko dimana ketika itu Heppy Trenggono sering membantu ibunya berjualan.

Riwayat Pendidikan

Heppy Trenggono masuk Sekolah dasar di SD Negeri Bawang dikabupatn Batang kemudian setelah itu melanjutkan sekolah di SMP negeri Bawang dan selanjutnya ia melanjutkan pendidikannya di SMA negeri 1 Pekalongan.

Setelah lulus SMA, ia kemudian memilih jurusan Informatika di Universitas Gunadarma dan selesai tahun 1996. Setelah kuliah, ia kemudian berkarir di beberapa perusahaan besar, seperti menjadi System Analist di United Tractor dari tahun 1989 hiingga 1995.

Ia kemudian bekerja di Indomobil sebagai Asisten Manager selama empat tahun hingga tahun 1999 kemudian pindah bekerja di Stasiun Televisi LaTivi yang sekarang berubah menjadi TVOne selama lima tahun sebagai direktur teknik.

Banyaknya pengalaman yang ia dapat menjadikan Heppy Trenggono berani utnuk memilih berhenti dari pekerjaannya saat itu karena ingin tantangan yang baru dan kemudian memutuskan menjadi pengusaha dan mendirikan perusahaan PT Balimuda Persada.

Sebenarnya perusahaan ini sudah ia dirikan ketika masih bekerja di stasiun televisi namun kurang fokus ke perusahaannya tersebut sehingga ia memilih keluar dari perusahaan televisi tersebut dan fokus ke perusahaanya tersebut.

Jatuh Bangun

Ia kemudian memilih bidang usaha kelapa sawit ketika itu karena saudaranya juga menggeluti bisnis yang sama ketika itu sehingga ia sudah terbiasa.

Lambat laun perusahaan dan usahanya berkembang dengan pesat, kemudian untuk memperluas ekspansi ia kemudian berani mengajukan pinjaman ke Bank Niaga ketika itu untuk membeli alat berat untuk membantu usahanya.

Namun kemudian badai melanda bisnisnya. Ketika terlena dalam bisnisnya ia tidak dapat mengontrol dirinya sehinggga ia tidak mampu untuk melunasi pinjamannya ketika itu dan bank Niaga kemudian memvonis dirinya memiliki pinjaman sebanyak 63 Milyar ketika itu.

Saat-saat itulah yang paling berat bagi Heppy Trenggono, ia harus melunasi pinjamannya dan berpikir untuk menjual semua aset perusahaannya ketika itu namun ia tahu meskipun ia menjual aset perusahaannya, ia tidak dapat melunasi pinjaman dari Bank tersebut.

Saat itu uang simpanannya hanya bersisa 1 milyar saja. Ia kemudian mencicil sedikit demi sedikit pinjamannya dari Bank dari uang tabungannya.

Bersedekah dan Bangkit Kembali

Namun bukannya mencari pinjaman lain untuk melunasi utangnya dibank, ia malah menyumbangkan sebagian tabungannya kepada fakir miskin atau kepada yang lebih membutuhkan dimana saat itu ia berpikir dari hal tersebut ia bisa memperoleh manfaat dan juga pengalaman hidup yang berarti.

Tindakan yang dilakukan oleh Heppy Trenggono kemudian membuat perpecahan diperusahaannya yang kemudian banyak karyawannya memilih untuk mundur.

Dari hal itu ia kemudian sadar dan mencoba untuk bangkit sekali lagi. Langkah pertama yang ia lakukan untuk memperbaiki bisnisnya yaitu mengubah arah bisnis perusahaan.

Perusahaannya yang dulu bergerak dibidang Kontraktor kelapa sawit ia ubah menjadi broker untuk perusahaan-perusahaan yang ingin terjun dibisnis kelapa sawit.

Sedikit demi sedikit usahanya kemudian mulai menampakkan hasil, ia juga sedikit demi sedikit mulai mempunyai kebun kelapa sawit dan makin besar, selain itu utangnya yang ada di Bank ia dapat lunasi hanya dalam tempo tiga tahun.Ia tidak hanya fokus pada bisnis kelapa sawit melainkan juga merambah pada bisnis alat berat dan industri makanan dengan mendirikan perusahaan bernama Heppyfoods.

Sampai sekarang, ia masih sering memberikan sarapan kepada para kaum dhuafa atau fakir miskin dirumahnya di Jl. Mampang Prapatan. Sebab ia percaya bahwa berbagi dengan sesama akan membawa manfaat yang berarti baginya.

Tidak hanya itu diperusahaanya pun, ia menerapkan prinsip ‘inspiring and giving the world’ dan sering memberikan motivasi kepada para karyawannya, gaya kepemimpinan Heppy Trenggono pun menjadi teladan dan inspirasi bagi perusahaannya.

Mengenai Keluarga, Heppy Trenggono menikah dengan Ir Hj Dewi Yuniati Asih dan memiliki empat orang anak yaitu Jihan Putri Antyesti, Apta Archie Inayasari, Hana Claresta Nadien, Jodie Bintang Mahardika.***